Terdapat mekanisme kimia dalam otak sehingga kita menunda nunda pekerjaan dan membuat kita senang, namun itu hanya sementara. Perasaan ingin menunda karena mekanisme di otak untuk menghadapi rasa tidak nyaman saat mengerjakan sesuatu. Contoh kasus, suatu saat kita memiliki tugas yang harus dikerjakan. Namun saat melihat tugas tersebut, misal harus membuat essay, tiba tiba kepala kita merasa pusing.. Otak segera merespon untuk mengalihkan pikiran ke hal lain yang bisa menghibur seperti nonton youtube. Otak kita akhirnya melepaskan zat dopamine sehingga kita merasa senang. Namun hal ini hanya sementara dan berbahaya, karena tugas belum terselesaikan, akhirnya kita merasa pusing kembali telah menundanya sementara tenggang waktu semakin sedikit. Efek jangka panjang menunda sangat berbahaya.. Menunda adalah kebiasaan yang sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek hidup, jika kita bisa mengatasi nya, akan banyak hal positif yang akan datang.. Tugas akan menjadi lebih memusingkan jika menunda pelajaran dan menumpuknya di akhir.
Jika kita konsentrasi ke hasil akhir. Otak kita berpotensi jadi pusing karena terbayang lama dan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan satu pekerjaan. Sehingga kita lebih berpotensi menunda nya dan mengalihkan perhatian ke hiburan terus menerus. Konsentrasi dengan membayangkan hanya 30 menit kerja kemudian istirahat, dengan begitu otak lebih ringan dalam membayangkan penyelesaianya.
Untuk mengulangi kebiasaan menunda. kita tentu bisa menggunakan teknik pomodoro. Pomodoro merupakan salah satu teknik yang bisa lakukan untuk yang suka menunda pekerjaan. Bagi waktu pengerjan tugas seperti batako satu demi satu dengan teknik pomodoro misal per 25 menit. . Kerjakan kemudian jeda kemudian kembali kerjakan lagi agar susunan ingatan tentang suatu topik menjadi kokoh. Pusatkan pikiran untuk melanjutkan menulis esai selama beberapa waktu misal 25 meni. Sehingga otak kita tidak merasa keberatan dan pusing untuk melakukannya. Cukup 25, menit nulis esai daan kita bisa relax 5 menit dan makan cokelat sebagai imbalan. Dengan imbalan otak kita akan melepaskan endorfin setiap kita relax dan mendapatkan hadiah kecil.
kita juga perlu merubah dan mengatur ulang komponen yang menyusun kebiasaan menunda. Kebiasaan merupakan rutinitas yang otomatis kita kerjakan tanpa berpikir ketika pancingan menghampiri kita. Komponen kebiasaan terdiri atas hal berikut:
- pancingan : suatu hal yang membuat kita langsung otomatis melakukan kebiasaan tanpa kita sadari. pancingan bisa berupa tempat, situasi, kondisi, waktu atau perasaan, contohnya: rasa pusing ketika mengerjakan tugas atau mengerjakan tugas, rasa lapar atau notifikasi hape masu.
- rutinitas : hal yang langsung kita kerjakan setelah menerima pancingan - contoh: nonton youtube, selancar internet, main game
- hadiah: imbalan dari rutinitas yang kita lakukan, hal ini lah membuat kebiasaan semakin kokoh - contoh: dopamine terlepas di otak sehingga rasa pusing hilang dan menjadi bahagia, rasa kenyang setelah makan, perhatian tersisihkan dari rasa pusin. - kepercayaan: kepercayaan terhadap kebiasaan
Contoh merubah kebiasaan menunda mengerjakan tugas sebagai berikut. Beberapa pancingan yang membuat kita bisa menunda mengerjakan tugas antara lain notifikasi di telpon pintar, acara di tv, atau tampilan internet browser di komputer dan lain sebagainya. Kadang kadang tanpa kita sadari, kita menghabiskan waktu berjam jam di depan media sosial hanya karena terpancing notifikasi. Akhirnya kita pun terus menerus menunda untuk mengerjakan tugas. kita bisa tentunya menghindari pancingan ini muncul atau mendekati kita agar kita tidak terpancing untuk menunda nunda mengerjakan tugas. Misal, meletakkan telpon pintar kita di tempat yang jauh. Mematikan koneksi internet kita. Mematikan tv. Menjauh dari tempat yang membuat kita terpancing untuk menunda. Misal ruang khusus mengerjakan tugas, perpustakaan, atau kafe, tentu dengan syarat kita tidak membawa hal hal yang membuat kita terpancing lagi seperti telpon genggam atau laptop dengan koneksi internet. Tiap orang memiliki pancingan yang berbeda beda. kita bisa membayangkan apa yang membuat kita terpancing untuk melakukan penundaan. Tidak perlu lama lama menghindarinya, misal per 30 menit kita konsentrasi mengerjakan tugas dengan teknik pomodoro. kita juga bisa mencari dan membentuk pancingan untuk memulai semangat konsentrasi mengerjakan tugas seperti membuka buku, berdoa, menulis sesuatu.
Hal yang kedua yang bisa kita atur ulang adalah rutinitas. Ketika kita mulai mengerjakan tugas sering muncul perasaan pusing di kepala dan otak kita akan berusaha memusatkan pikiran ke hal yang meringankan rasa sakit dan menghibur seperti membuka media sosial atau nonton video. Untuk melawan rasa sakit ini ada membangun kebiasaan baru. Pertama kita harus jauhi dulu hal hal yang otak kita lakukan otomatis untuk mengatasi rasa sakit namun kita terbuai olehnya seperti telpon genggam, tv atau internet. Ketika muncul rasa pusing itu kita bisa membangun rutinitas seperti segera minum kopi, minum teh, relaks melihat sekitar, berdiri sebentar. Setelah itu kita coba lawan rasa sakit itu. Karena rasa sakit ini berbentuk psikologis bukan fisik. Setelah beberapa waktu otak kita akan merasa nyaman karena adanya dopamine yang bekerja karena kita merasa berhasil konsentrasi.
Komponen ketiga yaitu imbalan. Setelah 30 menit kita bisa konsentrasi mengerjakan tugas. Berikanlah imbalan kepada diri kita seperti makan cokelat, ngobrol dengan orang disekitar, atau sekedar rileks menerawang. Setelah 5 menit kita tentu harus kerjakan lagi konsentrasi ke tempat mengerjakan tugas. Ulang rutinitas ini beberapa kali dan lakukan rileks panjang imbalan besar ke diri sendiri setelah empat atau lima kali pengolaha pengulangan seperti makan yang enak, nonton film, atau hal lainnya. Imbalan sangat penting agar bisa rutinitas konsentrasi mengerjakan tugas ini menjadi kebiasaan yang merekat di diri kita. Komponen terakhir adalah kepercayaan diri dan ini adalah hal yang terpenting. Jangan berkata ke diri sendiri seperti "ah, memang sudah sifat ku menunda diakhir akhir". Percayalah bahwa kita bisa merubah kebiasaan menunda menjadi kebiasaan konsentrasi mengerjakan tugas.
Tulisan ini merupakan rangkuman hasil belajar dari "Learning How to Learn: Powerful mental tools to help you master tough subjects" oleh Barbara Oakley dan Terrence Sejnowski pada Coursera https://www.coursera.org/learn/learning-how-to-learn
Jika kita konsentrasi ke hasil akhir. Otak kita berpotensi jadi pusing karena terbayang lama dan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan satu pekerjaan. Sehingga kita lebih berpotensi menunda nya dan mengalihkan perhatian ke hiburan terus menerus. Konsentrasi dengan membayangkan hanya 30 menit kerja kemudian istirahat, dengan begitu otak lebih ringan dalam membayangkan penyelesaianya.
Untuk mengulangi kebiasaan menunda. kita tentu bisa menggunakan teknik pomodoro. Pomodoro merupakan salah satu teknik yang bisa lakukan untuk yang suka menunda pekerjaan. Bagi waktu pengerjan tugas seperti batako satu demi satu dengan teknik pomodoro misal per 25 menit. . Kerjakan kemudian jeda kemudian kembali kerjakan lagi agar susunan ingatan tentang suatu topik menjadi kokoh. Pusatkan pikiran untuk melanjutkan menulis esai selama beberapa waktu misal 25 meni. Sehingga otak kita tidak merasa keberatan dan pusing untuk melakukannya. Cukup 25, menit nulis esai daan kita bisa relax 5 menit dan makan cokelat sebagai imbalan. Dengan imbalan otak kita akan melepaskan endorfin setiap kita relax dan mendapatkan hadiah kecil.
kita juga perlu merubah dan mengatur ulang komponen yang menyusun kebiasaan menunda. Kebiasaan merupakan rutinitas yang otomatis kita kerjakan tanpa berpikir ketika pancingan menghampiri kita. Komponen kebiasaan terdiri atas hal berikut:
- pancingan : suatu hal yang membuat kita langsung otomatis melakukan kebiasaan tanpa kita sadari. pancingan bisa berupa tempat, situasi, kondisi, waktu atau perasaan, contohnya: rasa pusing ketika mengerjakan tugas atau mengerjakan tugas, rasa lapar atau notifikasi hape masu.
- rutinitas : hal yang langsung kita kerjakan setelah menerima pancingan - contoh: nonton youtube, selancar internet, main game
- hadiah: imbalan dari rutinitas yang kita lakukan, hal ini lah membuat kebiasaan semakin kokoh - contoh: dopamine terlepas di otak sehingga rasa pusing hilang dan menjadi bahagia, rasa kenyang setelah makan, perhatian tersisihkan dari rasa pusin. - kepercayaan: kepercayaan terhadap kebiasaan
Contoh merubah kebiasaan menunda mengerjakan tugas sebagai berikut. Beberapa pancingan yang membuat kita bisa menunda mengerjakan tugas antara lain notifikasi di telpon pintar, acara di tv, atau tampilan internet browser di komputer dan lain sebagainya. Kadang kadang tanpa kita sadari, kita menghabiskan waktu berjam jam di depan media sosial hanya karena terpancing notifikasi. Akhirnya kita pun terus menerus menunda untuk mengerjakan tugas. kita bisa tentunya menghindari pancingan ini muncul atau mendekati kita agar kita tidak terpancing untuk menunda nunda mengerjakan tugas. Misal, meletakkan telpon pintar kita di tempat yang jauh. Mematikan koneksi internet kita. Mematikan tv. Menjauh dari tempat yang membuat kita terpancing untuk menunda. Misal ruang khusus mengerjakan tugas, perpustakaan, atau kafe, tentu dengan syarat kita tidak membawa hal hal yang membuat kita terpancing lagi seperti telpon genggam atau laptop dengan koneksi internet. Tiap orang memiliki pancingan yang berbeda beda. kita bisa membayangkan apa yang membuat kita terpancing untuk melakukan penundaan. Tidak perlu lama lama menghindarinya, misal per 30 menit kita konsentrasi mengerjakan tugas dengan teknik pomodoro. kita juga bisa mencari dan membentuk pancingan untuk memulai semangat konsentrasi mengerjakan tugas seperti membuka buku, berdoa, menulis sesuatu.
Hal yang kedua yang bisa kita atur ulang adalah rutinitas. Ketika kita mulai mengerjakan tugas sering muncul perasaan pusing di kepala dan otak kita akan berusaha memusatkan pikiran ke hal yang meringankan rasa sakit dan menghibur seperti membuka media sosial atau nonton video. Untuk melawan rasa sakit ini ada membangun kebiasaan baru. Pertama kita harus jauhi dulu hal hal yang otak kita lakukan otomatis untuk mengatasi rasa sakit namun kita terbuai olehnya seperti telpon genggam, tv atau internet. Ketika muncul rasa pusing itu kita bisa membangun rutinitas seperti segera minum kopi, minum teh, relaks melihat sekitar, berdiri sebentar. Setelah itu kita coba lawan rasa sakit itu. Karena rasa sakit ini berbentuk psikologis bukan fisik. Setelah beberapa waktu otak kita akan merasa nyaman karena adanya dopamine yang bekerja karena kita merasa berhasil konsentrasi.
Komponen ketiga yaitu imbalan. Setelah 30 menit kita bisa konsentrasi mengerjakan tugas. Berikanlah imbalan kepada diri kita seperti makan cokelat, ngobrol dengan orang disekitar, atau sekedar rileks menerawang. Setelah 5 menit kita tentu harus kerjakan lagi konsentrasi ke tempat mengerjakan tugas. Ulang rutinitas ini beberapa kali dan lakukan rileks panjang imbalan besar ke diri sendiri setelah empat atau lima kali pengolaha pengulangan seperti makan yang enak, nonton film, atau hal lainnya. Imbalan sangat penting agar bisa rutinitas konsentrasi mengerjakan tugas ini menjadi kebiasaan yang merekat di diri kita. Komponen terakhir adalah kepercayaan diri dan ini adalah hal yang terpenting. Jangan berkata ke diri sendiri seperti "ah, memang sudah sifat ku menunda diakhir akhir". Percayalah bahwa kita bisa merubah kebiasaan menunda menjadi kebiasaan konsentrasi mengerjakan tugas.
Tulisan ini merupakan rangkuman hasil belajar dari "Learning How to Learn: Powerful mental tools to help you master tough subjects" oleh Barbara Oakley dan Terrence Sejnowski pada Coursera https://www.coursera.org/learn/learning-how-to-learn
Comments
Post a Comment