Pengalaman pertama saya di lautan adalah ketika pertama kali naik kapal laut dari Kota Banjarmasin ke Kota Semarang menggunakan Pelni. Kami berangkat ke Semarang untuk mengunjungi ayah kami yang sedang kuliah di kota tersebut.
Kami menaiki sebuah kapal penumpang yang besar.Kapal ini mengaruni lautan selama satu hari setengah untuk menyelesaikan perjalanan. Kapal memulai perjalanan dari sebuah pelabuhan di dalam sungai barito yang sangat lebar. Kapal mengarungi sungai selama empat jam hingga akhirnya mencapai lautan luas.
Kapal mulai menghadapi ombak setelah melewati sekitar sepuluh jam perjalanan. Meskipun kapal ini besar dan mampu menghadapi ombak. Namun kapal tetap mengalamai oleng ke kiri dan ke kanan. Sebenarnya hal ini biasa saja dan terjadi semua perjalanan diatas kapal laut. Namun, ini adalah pengalaman pertama saya dan saya belum terbiasa.
Saya mulai mabok laut. Selain ombak, bau mesin kapal yang menyeruak keseluruh kapal juga menyiksa saya. Saya sangat tidak kuat mencium bau mesin yang buruk apalagi mesin disel mobil tua.
Kepala saya pusing dan perut saya terasa mual tiada tara. Saya merasakan waktu yang berjalan lambat akibat perjalan ini. Saya terus mengalami mabuk laut dari perjalanan mencapai jam ke 16 hingga kapal sampai di pelabuhan di jam ke 30. Pengalaman ini sunggu menyiksa saya.
Namun, ketika saya menaiki kapal laut untuk waktu berikutnya, saya telah terbiasa dan sekarang saya kebal mabuk laut kecuali ombaknya sangat-sangat parah.
Kami menaiki sebuah kapal penumpang yang besar.Kapal ini mengaruni lautan selama satu hari setengah untuk menyelesaikan perjalanan. Kapal memulai perjalanan dari sebuah pelabuhan di dalam sungai barito yang sangat lebar. Kapal mengarungi sungai selama empat jam hingga akhirnya mencapai lautan luas.
Kapal mulai menghadapi ombak setelah melewati sekitar sepuluh jam perjalanan. Meskipun kapal ini besar dan mampu menghadapi ombak. Namun kapal tetap mengalamai oleng ke kiri dan ke kanan. Sebenarnya hal ini biasa saja dan terjadi semua perjalanan diatas kapal laut. Namun, ini adalah pengalaman pertama saya dan saya belum terbiasa.
Saya mulai mabok laut. Selain ombak, bau mesin kapal yang menyeruak keseluruh kapal juga menyiksa saya. Saya sangat tidak kuat mencium bau mesin yang buruk apalagi mesin disel mobil tua.
Kepala saya pusing dan perut saya terasa mual tiada tara. Saya merasakan waktu yang berjalan lambat akibat perjalan ini. Saya terus mengalami mabuk laut dari perjalanan mencapai jam ke 16 hingga kapal sampai di pelabuhan di jam ke 30. Pengalaman ini sunggu menyiksa saya.
Namun, ketika saya menaiki kapal laut untuk waktu berikutnya, saya telah terbiasa dan sekarang saya kebal mabuk laut kecuali ombaknya sangat-sangat parah.
Comments
Post a Comment